Banyak
faktor yang mempengaruhi perkembangan janin, karena setiap yang dikomsumsi
seorang ibu hamil, akan masuk ke dalam rahim. Sehingga, setiap yang dikonsumsi
ibu, akan berpengaruh pada janin. Pengaruh baik, maupun buruk. Berikut ini
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
·
Nutrisi
Ibu
hamil harus menerima asupan gizi yang seimbang untuk dirinya dan janinnya.
Kekurangan gizi pada masa perkembangan prenatal ini, akan memberikan efek
negatif tidak hanya pada janin. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan mengalami
kesulitan dalam proses melahirkannya. Sedangkan pada janin yang kekurangan gizi
berdampak buruk, karena akan berdampak pada perkembangan otaknya. Kurangnya
nutrisi juga dapat menyebabkan anak lahir premature.
Ibu
hamil yang mengkonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan protein dalam masa
kehamilannya akan mengurangi risiko melahirkan anak yang menderita kanker,
seperti leukemia, dsb.
·
Obat-obatan
Ibu
hamil yang mengonsumsi obat-obatan medis dalam masa kehamilannya akan berdampak
cacat organ pada anaknya. Salah satunya adalah obat penenang thalidomide.
Selain
obat-obatan medis, alkohol, kafein, nikotin, dan sebagainya juga berdampak
cacat organ pada anak. Ibu hamil yang mengkonsumsi hal tersebut, juga dapat
berdampak berat anak yang rendah pada saat lahir, bahkan juga berdampak
keguguran janin.
·
Penyakit
Penyakit
dari ayah atau pun ibu dari janin akan mempengaruhi perkembangan janin.
Misalnya Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS), yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ibu yang mengalami AIDS akan
melahirkan seorang anak yang dilahirkannya akan mengidap penyakit yang sama,
karena virus HIV dapat masuk ke dalam pembuluh darah janin melalui plasenta dan
setelah lahir virus ini dapat berpindah melalui air susu ibu. Anak yang lahir
dari ibu yang mengidap AIDS memiliki ukuran kepala yang cenderung kecil dan
perkembangan neurologisnya lambat.
·
Stres
Ibu
yang stres pada masa kehamilannya juga akan mempengaruhi perkembangan janinnya,
karena ketika stres, tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon adrenalin
yang disebabkan oleh meningkatnya proses pernapasan dan sekresi, sehingga akan
menghambat aliran darah ke rahim dan membuat janin kekurangan oksigen. Kalau
ibu hamil mengalami stress dalam waktu yang lama, hal ini akan menyebabkan
keguguran spontan pada janinnya karena kekurangan banyak oksigen. Selain itu,
ibu hamil yang stres akan kesulitan dalam proses kehamilannya, melahirkan
premature, bahkan cacat pada bayinya.
·
Usia ibu
Usia
ibu juga sangat berpengaruh dalam perkembangan prenatal. Usia ibu hamil yang
semakin tua akan lebih berisiko melahirkan anak yang mengalami Down Syndrome dibandingkan dengan ibu
hamil yang masih dalam usia subur (berkisar antara 20-35 tahun). Namun, ibu
hamil dalam usia remaja akan melahirkan anak dengan kelahiran premature.
·
Lingkungan
Lingkungan
juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal. Ibu hamil yang
bermukim di pemukiman yang dekat dengan pembuangan sampah beracun (limbah) akan
berisiko melahirkan anak dengan cacat fisik.
Ibu
hamil yang terkena radiasi, misalnya sinar X-Ray akan berisiko melahirkan anak
yang telah mengalami mutasi gen, dsb.
·
Kondisi Ayah
Ayah
perokok akan menjadikan istrinya yang sedang hamil menjadi perokok pasif. Ibu
hamil yang menghirup asap rokok akan berpengaruh pada perkembangan janinnya.
Ibu hamil yang menjadi perokok pasif akan melahirkan anak yang memiliki berat
badan yang rendah, infeksi pernafasan, bahkan kanker saat dewasa.
Ayah perokok, ayah
yang mengonsumsi alkohol berlebihan, ayah yang terkena radiasi, ataupun ayah
yang bekerja sebagai petani sehingga sering terhirup pestisida, dsbnya,
menghasilkan sperma yang abnormal (berkualitas rendah). Anak yang lahir dari
hasil pembuahan sperma abnormal ayah akan berisiko mengalami cacat fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar